Minggu, 14 September 2014

laporan pengamatan morfologi bakteri

A.    Topik             : Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
B.     Tujuan           :
1.      Untuk mengetahui warna koloni bakteri.
2.      Untuk mengetahui bentuk koloni bakteri
3.      Untuk mengetahui tipe koloni bakteri
4.      Untuk mengetahui elevasi koloni bakteri
5.      Untuk mengetahui permukaan koloni bakteri
6.      Untuk mengetahui diameter koloni bakteri
7.      Untuk mengetahui kepekaan koloni bakteri
8.      Untuk mengetahui jumlah koloni bakteri
C.    Tanggal          : 8 September 2014
D.    Dasar Teori    :
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Sel bakteri amat beragam panjangnya; sel beberapa spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain (Alcamo, 2001).
Satuan ukuran bakteri ialah micrometer yang setara dengan 1/1000mm. bakteri yang paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi dasar berukuran kira-kira 0,5 – 1 x 2 – 5 µm. sebagai contoh, bakteri stafilokokus dan streptokokus yang berbentuk bola mempunyai diameter yang berkisar dari 0,75 sampai 1,25 µm. Bentuk batang yang berukuran rata-rata seperti bakteri tifoid dan disentri mempunyai lebar 0,5 – 1 µm dan panjang 2 – 3 µm. Sel beberapa spesies bakteri amat panjang; panjangnya dapat melebihi 100 µm dan diameternya berkisar daro 0,1 – 0,2 µm. sekelompok bakteri yang dikenal sebagai mikoplasma, ukurannya khas amat kecil – demikian kecilnya sehingga hamper-hampir tak tampak di bawah mikroskop cahaya. Mereka juga pleomorfik; yaitu morfologinya amat beragam. Ukurannya berkisar dari 0,1 – 0,3 µm (Atlas, 1995).
Walaupun bakteri amat kecil ukurannya, namun dapat diukur dengan relatif mudah serta tepat. Untuk tujuan ini, mikroskop dilengkapi dengan mikroskop ocular, suatu piringan yang diukir dengan garis-garis berjarak sama. Jarak antara garis-garis tersebut ditentukan sebelumnya dengan berpedomankan micrometer pentas, suatu alat yang berfungsi sebagai mistar pada kerja mikroskopis. Pemeriksaan bakteri melalui mikroskop yang dilengkapi mikroskop ocular akan menampakkan garis-garis yang sudah diketahui ukurannya di atas mikroorganisme yang diperiksa sedemikian rupa sehingga panjang dan lebar sel dapat ditentukan dengan mudah (Martinko dan Madigan, 2005).
Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau spiral.Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies. Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus.Kokus mucul dalam beberapa penataan yang khas tergantung pada spesiesnya.Sel berbentuk silindris atau batang dinamakan basilus.Ada banyak perbedaan dalam ukuran panjang dan lebar di antara berbagai spesies basilus. Ujung beberapa basilus tampak persegi, yang lain bundar, dan yang lain lagi meruncing atau lancip seperti ujung cerutu. Kadang-kadang basilus tetap saling melekat satu sama lainnya, ujung dengan ujung, sehingga memberikan penampilan rantai (Funke et al, 2004).
Bakteri berbentuk spiral terutama dijumpai sebagai individu-individu sel yang tidak saling melekat.Tercakup di dalam kelompok morfologis ini adalah spiroketa, beberapa diantaranya menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi manusia.Individu-individu sel dari spesies yang berbeda-beda menunjukkan perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal panjang, jumlah, dan amplitudo spiralnya serta kekakuan dinding selnya. Sebagai contoh, beberapa spirilum berukuran pendek, spiralnya berpilin ketat; yang lain sangat panjang dan menunjukkan sederetan pelintiran dan lengkungan. Spiral yang pendek dan tidak lengkap disebut sebagai bakteri koma, atau vibrio (Holt dan Bergey, 1994).
E.     Alat dan Bahan:

·         Mikroskop      
·         Kawat inokulasi lurus
·         Kaca penutup
·         Kaca benda    
·         Lampu spiritus
·         Akuades steril
·         Biakan murni bakteri


F.     Prosedur Kerja
Membawa dua cawan petri berisi medium lempeng ke tempat yang banyak dilalui orang
 

Membuka tutup cawan petri itu selama 5-15 menit. Ketika membuka tutup cawan petri, mengusahakan agar medium lempeng tidak dimasuki oleh hewan atau kotoran
Menutup kembali cawan petri
Melakukan langkah kerja diatas untuk kedua cawan petri
Menginkubasikan kedua biakan pada medium lempeng ke dalam inkubator 370C
Setelah biakan berumur 2 x 24 jam, melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri yang tumbuh pada medium lempeng tersebut

Menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh, koloni bakteri ditandai dengan bentuk seperti lendit, tetesan mentega, tetesan sari buah
Memilih dua macam koloni bakteri yang tumbuh
Melakukan pengamatan morfologi koloni bakteri dari macam koloni bakteri yang meliputi :
1. Warna Koloni
2. Bentuk Koloni
3. Tepi Koloni
4. Elevasi (kenaikan permukaan koloni)
5. Kepekatan koloni
6. Mengkilat atau suram
7. Diameter Koloni
8. Jumlah Koloni
Melakukan langkah-langkah diatas pada masing-masing koloni bakteri dan menuliskan hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.


G.    Data hasil pengamatan:
Tabel Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Pada Medium Datar
No
Ciri
Koloni I
Koloni II
1
Warna Koloni
Putih
Putih
2
Bentuk Koloni
Bundar
Berbenang-benang
3
Tepi Koloni
Licin
Licin
4
Elevasi Koloni
Timbul
Timbul
5
Mengkilat/suram
Mengkilat
Mengkilat
6
Diameter Koloni
8 mm
28 mm
7
Kepekatan Koloni
Rendah
tinggi
8
Jumlah Koloni
1
1
9
Ciri Lainnya

Pada ujung koloninya terdapat benjolan timbul
10
Asal Koloni
Kebun Biologi
Kebun Biologi
11




Tabel Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Pada Medium Miring
No
Ciri
Koloni I
Koloni II
1.
Tipe Pertumbuhan Koloni
Serupa tasbih
Serupa titik

H.    Analisis Data:
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui morfologi bakteri pada medium datar dan tipe pertumbuhan bakteri tersebut pada medium miring. Pada medium datar dapat diketahui ciri morfologi koloni bakteri baik koloni I maupun koloni II, yang keduanya berasal dari kebun biologi.
Morfologi koloni bakteri I menampakkan warna putih, bentuk koloninya bundar, tepi koloni licin, elevasi koloni timbul dan tampak mengkilat. Selain itu, koloni I yang ditemukan pada biakan hanya 1 dengan diameter 8 mm dan kepekatannya rendah.  Koloni II menampakkan warna putih, bentuk koloninya berbenang-benang, tepi koloni licin, elevasi koloni timbul dan tampak mengkilat. Koloni II yang ditemukan pada biakan juga berjumlah 1 dengan diameter 28 mm tetapi kepekatannya tinggi jika dibandingkan dengan koloni I.
Koloni bakteri yang ditanam pada medium miring dan diambil dari jenis biakan yang sama pada medium datar dapat diamati tipe pertumbuhannya. Koloni bakteri I pertumbuhannya serupa tasbih dan koloni II, pertumbuhannya serupa titik.
I.       Pembahasan:
Koloni sel bakteri merupakan sekelompok masa sel yang dapat dilihat dengan mata langsung. Semua sel dalam koloni itu sama dan dianggap semua sel itu merupakan keturunan koloni itu sama dan dianggap semua sel itu merupakan keturunan (progeny) satu mikroorganisme dan karena itu mewakili sebagai biakan murni. Penampakan koloni bakteri dalam media lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi dan permukaan koloni. Dapat juga dilihat dari elevasi koloni bakteri yang bisa berupa datar, timbul, cembung, sepertitetesan, seperti tombol, berbukit-bukit, tumbuh ke dalam medium, dan seperti kawah (Kusnadi, 2003).
Koloni bakteri mempunyai bermacam-macam bentuk, diantaranya adalah berbentuk bundar, bundar dengan tepian kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak beraturan dan menyebar, berbenang-benang, bentuk L, bundar dengan tepian menyebar, filliform, rizoid dan kompleks. Tepian koloni bakteri ada yang licin, berombak, berlekuk, tak beraturan, sikat, bercabang, seperti wol, seperti benang dan dan seperti ikat rambut. Sedangkan elevasinya ada yang datar, timbul, cembung, seperti tombol, berbukit-bukit, tumbuh ke dalam medium dan seperti kawah (Hadioetomo, 1985).
            Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang-kadang akan menghasilkan koloni yang khas dalam penampilan. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara yang lain tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, warna, dll) yang diistilahkan sebagai "koloni morfologi" khas bagi tiap jenis bakteri (Waluyo, 2004).
Jumlah koloni yang ditemukan pada kedua cawan mempunyai jumlah yang sama yaitu sebesar 1 koloni. Hal ini disebabkan karena faktor nutrien yang mempengaruhi jumlah atau perkembangbiakannya dari koloni bakteri. Agar dapat bertahan di alam mikroba (termasuk bakteri) harus mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, hal ini mungkin dicapai jika bakteri tersebut dapat melakukan pengambilan nutrient secara efisien sebab di alam terjadi persaingan memperebutkan nutrien yang jumlahnya terbatas (Ristiati, 2000).

J.      Diskusi:
1.      Faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah dan macam koloni? Jelaskan!
·         Keberadaan nutrien. Agar dapat bertahan di alam mikroba (termasuk bakteri) harus mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, hal ini mungkin dicapai jika bakteri tersebut dapat melakukan pengambilan nutrient secara efisien sebab di alam terjadi persaingan memperebutkan nutrien yang jumlahnya terbatas.
·         Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang berbeda menyebabkan tumbuhnya koloni bakteri yang berbeda pula.
K.    Kesimpulan
Berdasarkan data pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa morfologi bakteri berbeda-beda bergantung pada jenis dan keadaan atau kondisi lingkungannya. Begitu pula dengan jumlah koloninya bergantung pada jenis dan keadaan atau kondisi lingkungannya. Ciri morfologi yang tampak yaitu
1.      Warna koloni bakteri I dan koloni bakteri II sama yaitu putih.
2.      Bentuk koloni I dan koloni II berbeda, koloni I berbentuk bulat dan koloni II berbenang-benang.
3.      Tepi koloni I dan koloni II  sama yaitu licin.
4.      Elevasi koloni bakteri I dan koloni bakteri II sama yaitu timbul.
5.      Permukaan koloni bakteri I dan koloni bakteri II sama yaitu mengkilat.
6.      Diameter koloni bakteri I 8 mm dan koloni bakteri II 28 mm
7.      Kepekatan koloni bakteri I rendah sedangkan koloni bakteri II tinggi.
8.      Jumlah koloni bakteri I dan koloni bakteri II sama yaitu satu.

L.     Daftar Rujukan
Alcamo IE (2001).Fundamentals of microbiology. Boston: Jones and Bartlett
Atlas RM (1995). Principles of microbiology. St. Louis: Mosby
Hadiotomo, Ratna Siri., 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : Pt Gramedia.
Holt, J.G., Krieg, N.R., Sneath, P.H.A., Staley, J.T. dan Williams, S.T. (1994),
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, Ninth Edition, Lippincot
Williams & Wilkins, Philadelphia, USA.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. JICA. Bandung: FMIPA UPI
Martinko JM, Madigan MT (2005). Brock Biology of Microorganisms (edisi ke-11th ed.). Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall
Ristiati NP. 2000. Pengantar Mikrobiologi Umum. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah IBRD Loan No 3979.
Waluyo, L . 2007 . Mikrobiologi Umum . Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang


1 komentar: