A.
Topik :
Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
B.
Tujuan :
1. Untuk mengetahui warna koloni bakteri.
2. Untuk mengetahui bentuk koloni bakteri
3. Untuk mengetahui tipe koloni bakteri
4. Untuk mengetahui elevasi koloni bakteri
5. Untuk mengetahui permukaan koloni bakteri
6. Untuk mengetahui diameter koloni bakteri
7. Untuk mengetahui kepekaan koloni bakteri
8. Untuk mengetahui jumlah koloni bakteri
C.
Tanggal : 8 September 2014
D.
Dasar
Teori :
Mikroorganisme merupakan
jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Sel
bakteri amat beragam panjangnya; sel beberapa spesies dapat berukuran 100 kali
lebih panjang daripada sel spesies yang lain (Alcamo, 2001).
Satuan
ukuran bakteri ialah micrometer yang setara dengan 1/1000mm. bakteri yang
paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi dasar berukuran
kira-kira 0,5 – 1 x 2 – 5 µm. sebagai contoh, bakteri stafilokokus dan
streptokokus yang berbentuk bola mempunyai diameter yang berkisar dari 0,75
sampai 1,25 µm. Bentuk batang yang berukuran rata-rata seperti bakteri tifoid
dan disentri mempunyai lebar 0,5 – 1 µm dan panjang 2 – 3 µm. Sel beberapa
spesies bakteri amat panjang; panjangnya dapat melebihi 100 µm dan diameternya
berkisar daro 0,1 – 0,2 µm. sekelompok bakteri yang dikenal sebagai mikoplasma,
ukurannya khas amat kecil – demikian kecilnya sehingga hamper-hampir tak tampak
di bawah mikroskop cahaya. Mereka juga pleomorfik; yaitu morfologinya amat
beragam. Ukurannya berkisar dari 0,1 – 0,3 µm (Atlas, 1995).
Walaupun
bakteri amat kecil ukurannya, namun dapat diukur dengan relatif mudah serta
tepat. Untuk tujuan ini, mikroskop dilengkapi dengan mikroskop ocular, suatu
piringan yang diukir dengan garis-garis berjarak sama. Jarak antara garis-garis
tersebut ditentukan sebelumnya dengan berpedomankan micrometer pentas, suatu
alat yang berfungsi sebagai mistar pada kerja mikroskopis. Pemeriksaan bakteri
melalui mikroskop yang dilengkapi mikroskop ocular akan menampakkan garis-garis
yang sudah diketahui ukurannya di atas mikroorganisme yang diperiksa sedemikian
rupa sehingga panjang dan lebar sel dapat ditentukan dengan mudah (Martinko dan
Madigan, 2005).
Sel-sel
individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau
spiral.Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies.
Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus.Kokus mucul
dalam beberapa penataan yang khas tergantung pada spesiesnya.Sel berbentuk
silindris atau batang dinamakan basilus.Ada banyak perbedaan dalam ukuran
panjang dan lebar di antara berbagai spesies basilus. Ujung beberapa basilus
tampak persegi, yang lain bundar, dan yang lain lagi meruncing atau lancip
seperti ujung cerutu. Kadang-kadang basilus tetap saling melekat satu sama
lainnya, ujung dengan ujung, sehingga memberikan penampilan rantai (Funke et
al, 2004).
Bakteri
berbentuk spiral terutama dijumpai sebagai individu-individu sel yang tidak
saling melekat.Tercakup di dalam kelompok morfologis ini adalah spiroketa,
beberapa diantaranya menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi
manusia.Individu-individu sel dari spesies yang berbeda-beda menunjukkan
perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal panjang, jumlah, dan amplitudo
spiralnya serta kekakuan dinding selnya. Sebagai contoh, beberapa spirilum
berukuran pendek, spiralnya berpilin ketat; yang lain sangat panjang dan menunjukkan
sederetan pelintiran dan lengkungan. Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma, atau vibrio (Holt dan Bergey, 1994).
E.
Alat
dan Bahan:
·
Mikroskop
·
Kawat inokulasi lurus
·
Kaca penutup
·
Kaca benda
·
Lampu spiritus
·
Akuades steril
·
Biakan murni bakteri
F.
Prosedur Kerja
Membawa dua cawan petri berisi
medium lempeng ke tempat yang banyak dilalui orang
Membuka tutup cawan petri itu
selama 5-15 menit. Ketika membuka tutup cawan petri, mengusahakan agar medium
lempeng tidak dimasuki oleh hewan atau kotoran
Menutup kembali cawan petri
Melakukan langkah kerja diatas
untuk kedua cawan petri
Menginkubasikan kedua
biakan pada medium lempeng ke dalam inkubator 370C
Setelah biakan
berumur 2 x 24 jam, melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri yang tumbuh
pada medium lempeng tersebut
Menghitung jumlah koloni bakteri
yang tumbuh, koloni bakteri ditandai dengan bentuk seperti lendit, tetesan
mentega, tetesan sari buah
Memilih dua macam koloni bakteri
yang tumbuh
Melakukan pengamatan morfologi
koloni bakteri dari macam koloni bakteri yang meliputi :
1.
Warna Koloni
2.
Bentuk Koloni
3.
Tepi Koloni
4.
Elevasi (kenaikan permukaan koloni)
|
5. Kepekatan koloni
6. Mengkilat atau suram
7. Diameter Koloni
8. Jumlah Koloni
|
Melakukan langkah-langkah diatas
pada masing-masing koloni bakteri dan menuliskan hasil pengamatan dalam tabel
pengamatan.
G.
Data
hasil pengamatan:
Tabel Pengamatan
Morfologi Koloni Bakteri Pada Medium Datar
No
|
Ciri
|
Koloni I
|
Koloni II
|
1
|
Warna Koloni
|
Putih
|
Putih
|
2
|
Bentuk Koloni
|
Bundar
|
Berbenang-benang
|
3
|
Tepi Koloni
|
Licin
|
Licin
|
4
|
Elevasi Koloni
|
Timbul
|
Timbul
|
5
|
Mengkilat/suram
|
Mengkilat
|
Mengkilat
|
6
|
Diameter Koloni
|
8 mm
|
28 mm
|
7
|
Kepekatan Koloni
|
Rendah
|
tinggi
|
8
|
Jumlah Koloni
|
1
|
1
|
9
|
Ciri Lainnya
|
|
Pada ujung koloninya terdapat benjolan
timbul
|
10
|
Asal Koloni
|
Kebun Biologi
|
Kebun Biologi
|
11
|
|
|
|
Tabel Pengamatan
Morfologi Koloni Bakteri Pada Medium Miring
No
|
Ciri
|
Koloni I
|
Koloni II
|
1.
|
Tipe Pertumbuhan Koloni
|
Serupa tasbih
|
Serupa titik
|
H.
Analisis
Data:
Berdasarkan
hasil pengamatan, dapat diketahui morfologi bakteri pada medium datar dan tipe
pertumbuhan bakteri tersebut pada medium miring. Pada medium datar dapat
diketahui ciri morfologi koloni bakteri baik koloni I maupun koloni II, yang
keduanya berasal dari kebun biologi.
Morfologi
koloni bakteri I menampakkan warna putih, bentuk koloninya bundar, tepi koloni
licin, elevasi koloni timbul dan tampak mengkilat. Selain itu, koloni I yang
ditemukan pada biakan hanya 1 dengan diameter 8 mm dan kepekatannya
rendah. Koloni II menampakkan warna
putih, bentuk koloninya berbenang-benang, tepi koloni licin, elevasi koloni
timbul dan tampak mengkilat. Koloni II yang ditemukan pada biakan juga
berjumlah 1 dengan diameter 28 mm tetapi kepekatannya tinggi jika dibandingkan
dengan koloni I.
Koloni
bakteri yang ditanam pada medium miring dan diambil dari jenis biakan yang sama
pada medium datar dapat diamati tipe pertumbuhannya. Koloni bakteri I
pertumbuhannya serupa tasbih dan koloni II, pertumbuhannya serupa titik.
I.
Pembahasan:
Koloni sel bakteri merupakan sekelompok
masa sel yang dapat dilihat dengan
mata langsung. Semua sel dalam koloni itu sama dan dianggap semua sel itu merupakan keturunan
koloni itu sama dan dianggap semua sel itu merupakan keturunan (progeny)
satu mikroorganisme dan karena itu mewakili sebagai biakan murni. Penampakan
koloni bakteri dalam media lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni
yang khas, dapat dilihat dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi dan
permukaan koloni. Dapat juga dilihat dari elevasi koloni bakteri yang bisa
berupa datar, timbul, cembung, sepertitetesan, seperti tombol, berbukit-bukit,
tumbuh ke dalam medium, dan seperti kawah (Kusnadi, 2003).
Koloni bakteri mempunyai bermacam-macam
bentuk, diantaranya adalah berbentuk bundar, bundar dengan tepian kerang,
bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak beraturan dan menyebar,
berbenang-benang, bentuk L, bundar dengan tepian menyebar, filliform, rizoid
dan kompleks. Tepian koloni bakteri ada yang licin, berombak, berlekuk, tak
beraturan, sikat, bercabang, seperti wol, seperti benang dan dan seperti ikat
rambut. Sedangkan elevasinya ada yang datar, timbul, cembung, seperti tombol,
berbukit-bukit, tumbuh ke dalam medium dan seperti kawah (Hadioetomo, 1985).
Populasi bakteri tumbuh sangat cepat
ketika mereka disertakan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan
mereka untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri
kadang-kadang akan menghasilkan koloni yang khas dalam penampilan. Beberapa
koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara yang lain
tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, warna, dll) yang
diistilahkan sebagai "koloni morfologi" khas bagi tiap jenis
bakteri (Waluyo,
2004).
Jumlah koloni yang ditemukan pada kedua
cawan mempunyai jumlah yang sama yaitu sebesar 1 koloni. Hal ini disebabkan
karena faktor nutrien yang mempengaruhi jumlah atau perkembangbiakannya dari
koloni bakteri. Agar dapat bertahan di alam mikroba (termasuk bakteri)
harus mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, hal ini mungkin dicapai
jika bakteri tersebut dapat melakukan pengambilan nutrient secara efisien sebab di
alam terjadi persaingan memperebutkan nutrien yang jumlahnya terbatas
(Ristiati, 2000).
J.
Diskusi:
1.
Faktor apa
saja yang mempengaruhi jumlah dan macam koloni? Jelaskan!
·
Keberadaan nutrien.
Agar dapat bertahan di alam mikroba (termasuk bakteri)
harus mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, hal ini mungkin dicapai
jika bakteri tersebut dapat melakukan pengambilan nutrient secara efisien sebab di
alam terjadi persaingan memperebutkan nutrien yang jumlahnya terbatas.
·
Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang berbeda menyebabkan tumbuhnya
koloni bakteri yang berbeda pula.
K.
Kesimpulan
Berdasarkan data pengamatan dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa morfologi bakteri berbeda-beda bergantung
pada jenis dan keadaan atau kondisi lingkungannya. Begitu pula dengan jumlah
koloninya bergantung pada jenis dan keadaan atau kondisi lingkungannya. Ciri
morfologi yang tampak yaitu
1.
Warna koloni
bakteri I dan koloni bakteri II sama yaitu putih.
2.
Bentuk koloni I dan
koloni II berbeda, koloni I berbentuk bulat dan koloni II berbenang-benang.
3.
Tepi koloni I dan koloni
II sama yaitu licin.
4.
Elevasi koloni
bakteri I dan koloni bakteri II sama yaitu timbul.
5.
Permukaan koloni
bakteri I dan koloni bakteri II sama yaitu mengkilat.
6.
Diameter koloni
bakteri I 8 mm dan koloni bakteri II 28 mm
7.
Kepekatan koloni
bakteri I rendah sedangkan koloni bakteri II tinggi.
8.
Jumlah koloni bakteri
I dan koloni bakteri II sama yaitu satu.
L.
Daftar Rujukan
Alcamo IE (2001).Fundamentals
of microbiology. Boston: Jones and Bartlett
Atlas RM (1995). Principles
of microbiology. St. Louis: Mosby
Hadiotomo, Ratna Siri., 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : Pt Gramedia.
Holt, J.G., Krieg, N.R., Sneath, P.H.A., Staley, J.T. dan
Williams, S.T. (1994),
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, Ninth Edition, Lippincot
Williams & Wilkins, Philadelphia, USA.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. JICA. Bandung: FMIPA UPI
Martinko JM, Madigan MT (2005). Brock Biology of Microorganisms (edisi ke-11th ed.). Englewood
Cliffs, N.J: Prentice Hall
Ristiati NP. 2000. Pengantar
Mikrobiologi Umum. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah IBRD
Loan No 3979.
Waluyo, L . 2007 . Mikrobiologi
Umum . Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang
variabel bebas, kontrol, terikat, dan pengganggu nya apa ya?
BalasHapus